Dari Dapur ke Daya Empati: Menggali Potensi Pengembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini melalui Kegiatan Berbagi Kue Buatan Sendiri
DOI:
https://doi.org/10.24114/jbrue.v9i2.52780Abstract
Setiap anak perlu mengembangkan nilai-nilai dasar yang relevan untuk masa depan, terutama dalam pengembangan sosial emosional. Kemampuan ini sangat penting, karena dengan mengajarkan anak-anak untuk mengenali, mengelola, dan mengontrol emosi serta perilaku sosial sejak dini akan memungkinkan mereka merespons situasi emosional dan sosial dengan baik. Adapun Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara yang dilakukan di Pandan Kota Solok, Sumatera Barat. Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa kegiatan pembuatan kue mengajarkan kerjasama tim, membangun kepercayaan, dan bergantian bertindak pada anak usia dini. Sedangkan aktivitas berbagi kue mengajarkan anak empati, kerendahan hati, dan membangun hubungan sosial dengan tetangga dan orang lain. Keuntungan lainnya termasuk pengembangan jiwa sosial, perhatian terhadap sesama, serta rasa syukur. Dengan demikian Mempertajam kompetensi sosial-emosional pada anak sangatlah penting, dan melalui praktik berbagi, mereka secara tidak langsung mengalami dampak positif pada aspek tersebut.References
Ali, N., & dkk. (2015). Pedoman Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini.
Friska Krismariani. (2023, 5 31). 6 Cara Mengajarkan Anak Untuk Berbagi Kepada Sesama. Retrieved from dokteranak.org: https://dokteranak.org/cara-mengajarkan-anak-untuk-berbagi
Gunarsa, S. (2006). Dasar Dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.
Gunarsa, S. (2011). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Jakarta: Libri. Hurlock., Elizabet, B. (1978). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
Siraj-Blatchford, John. (2009). Editorial: Education for Sustainable Development in Early Childhood. International Journal of Early Childhood, Vol. 41, No. 2, 2009
Momeni, S., Barak, M., R, K., A, A., M, B., & F, E. (2012). Study of the effectiveness of social skills training on social and emotional competence among students with mathematics learning dosorder. Scientific Research: Creatuvie Education, 3(8): 1307-1310.
Nasution. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.
Nugraha, A. d. (2013). Metode Pengembangan Sosial Emosional. Cet.1. Tangerang: Universitas Terbuka, 5-8.
Nugraha Ali dan Rachmawati Yeni (2019), Metode Pengembangan Aspek Sosial Emosional, Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Polonsky, L. (2005). Matematika untuk si kecil. Terjemahan Endang. Naskah. Alimah Bandung: Pakar Raya.
Singgih. 2006. Dasar Dan Teori Pekembangan Anak, Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia
Sujiono, Nuraini Yuliani. 2013. Konsep Dasar Pendidikan AUD. Jakarta: PT.Indeks
Susanto, Ahmad. 2017.Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Grup
Suryadi. (2010). Psikologi Belajar PAUD. Yogyakarta: Bintang Pustaka Abadi.
Yusuf, Syamsu (2011). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
UU No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Wibowo, Agus. (2013). Pendidikan Karakter Usia Dini: Strategi Membangun Karakter di Usia Emas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar