Pemberdayaan Perempuan Melalui Kelompok Wanita Tani Di Giritirto Gunungkidul

Authors

  • Tristanti Tristanti Yogyakarta State University
  • Puji Fauziah
  • Akhmad Rofiq
  • Arif Wijayanto

DOI:

https://doi.org/10.24114/jmic.v4i2.37912

Abstract

Pemberdayaan perempuan menjadi salah satu tujuan SDG™s desa, sehingga keberadaan perempuan menjadi penting untuk dilibatkan dalam berbagai bidang kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan a) tahapan pemberdayaan perempuan melalui kelompok wanita tani di Giritirto Gunungkidul, b) hasil pemberdayaan perempuan melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) di Giritirto Gunungkidul.Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi penyajian data, reduksi data, dan penaikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa a) tahapan dalam pemberdayaan perempuan meliputi penyadaran terhadap kelompok sasaran, perencanaan program pemberdayaan, pelaksanaan program dan evaluasi program. b) Hasil dari pemberdayaan perempuan adalah perempuan memiliki akses, partisipasi, kontrol dan manfaat dalam pengolahan perkebunan tembakau.

References

Bali Swain, R., and Wallentin, F. Y. 2009. Does microfinance empower women? Evidence from self-help groups in India. Int. Rev. Appl. Econ. 23 (5), 541“556

Hasin, A. K. M. B. Hasan and H. Musa. 2018. Women Empowerment Model: Strategies to Overcome Challenges. Journal of Fundamental and Applied Sciences, 10(1), 1068-1080

Instruksi Preside No 9. (2000). Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan.

Kabeer, N. (1999). Resources, agency, achievements: reflections on the measurement of women™s empowerment. Dev. Change 30, 435“464.

Kartikayana, G. B, Reinanda L, Widyanita DK, Putri, Kevins, Auberta A. K, Sihombing A, Zulfikar A, Kuahaty E, Kurniawan , Nernere M. (2021). Pengembangan Potensi Wisata Tlogo Ploso dan Potensi Pertanian Tembakau di Kalurahan Giritirto, Kapanewon Purwosari, Kabupaten Gunungkidul. Jurnal Atma Inovasi, 1(4), 445-451

Irwan, M., & Vrisca, H. (2022). The Urgency of Non-Formal Education Curriculum for Marginal Women. Journal of Millennial Community, 4(1), 20-25.

Irwan, M. (2020). Pemberdayaan Perempuan Desa Pondok Melalui Kelompok Wirausaha Anyaman Lidi. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat, 8(2), 130-147.

Khan, S. R., and Khan, S. R. (2016). Microcredit in South Asia: privileging women™s perceptions and voices. Prog. Dev. Stud. 16 (1), pp: 65“80

Malhotra, A., Schuler, S. R., and Boender, C. (2002). Measuring Women™s Empowerment as a Variable in International Development. Washington, DC: World Bank.

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. (2020). Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021

Pujono, O. S. (1996). Pemberdayaan Konsep, Kebijakan dan Implementasi. Jakarta: Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS)

Rahayu, P (2016). Pemberdayaan Perempuan dan Motivasi Berwirausaha Wanita Tani. E Journal Unesa

Srivastava N. 2014. Education: A path to women empowerment (issues and challenges). International Journal of Management Research and Reviews, 4(10), pp: 1007-1013

Sugiyono (2015), œMetode Penelitian Pendidikan, Bandung, Alfabeta

Sulistiyani, Ambar T. 2004. Kemitraan dan Model-Model Pemberdyaan. Yogyakarta: Gava Media.

Downloads

Published

10-03-2023

Issue

Section

Articles