Hubungan Tingkat Pendidikan Pasangan Usia Subur (15-49 Tahun ) Dengan Keberhasilan Program Keluarga Berencana
DOI:
https://doi.org/10.24114/jmic.v1i2.14710Abstract
Masalah pertumbuhan penduduk yang besar sangat dikhawatirkan terjadinya ledakan penduduk dan jumlah penduduk yang besar ini bila tidak dijadikan manusia yang produktif maka menjadi tanggungan negara. Oleh karena itu, pemerintah membuat suatu program yang mampu menekan jumlah pertumbuhan penduduk tersebut dengan adanya Program KB. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan populasi sebanyak 400 pasangan. Jumlah populasi yaitu 100 responden. Instrument yang digunakan dengan menggunakan angket tertutup, alat pengumpul data yang digunakan yaitu observasi dan angket. Berdasarkan100 responden, 27 responden menamatkan pendidikan SMP, 12 responden menyatakan pelaksanaan program KB baik, 7 responden menyatakan cukup baik, 8 responden menyatakan tidak baik. Berdasarkan 51 responden tamatan SMA, 11 responden pelaksanaan program KB baik, 33 responden menyatakan cukup baik, 7 responden menyatakan tidak baik. Berdasarkan 22 responden tamatan PT, 6 menyatakan pelaksanaan program KB baik, 11 responden menyatakan cukup baik dan 5 responden menyatakan tidak baik. Berdasarkan hasil perhitungan Chi Kuadrat, didapatkan hasil 31% korelasi antara tingkat pendidikan pasangan usia subur terhadap tingkat keberhasilan keluarga berencana.References
Handayani, L., Suharmiati, S., Hariastuti, I., & Latifah, C. (2012). Peningkatan Informasi tentang KB: Hak Kesehatan Reproduksi yang perlu Diperhatikan oleh Program Pelayanan Keluarga Berencana. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 15(3 Jul).
Mar™at. 2010. Sikap Manusia, Perubahan Serta Pengukurannya Edisi Ke-2. Bandung: Graha Indonesia.
Nora, F. I., & Irwan, M. (2019). Empowerment On Climate Change: How Community Based Organizations Serving In Growing participation from society. Journal of Millennial Community, 1(1), 17-26.
Sari, S. K., Suryani, E. S., & Handayani, R. (2010). Hubungan konseling keluarga berencana (KB) dengan pengambilan keputusan pasangan usia subur (PUS) dalam penggunaan alat kontrasepsi. Bidan Prada: Jurnal Publikasi Kebidanan Akbid YLPP Purwokerto, 1(01).
Statistik, B. P., Kependudukan, B., & Nasional, K. B. (2013). Survei demografi dan kesehatan Indonesia 2012. Jakarta: BPS.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suseno, M. R. (2011). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kebutuhan Keluarga Berencana yang Tidak Terpenuhi (Unmet Need for Family Planning) di Kota Kediri. Jurnal Kebidanan Pantiwilasa, 2(1).
Tim Dosen Unimed, 2004. Perkembangan Peserta Didik. Medan.
Undang-Undang Nomor 4 Pasal 22 Tahun 1992 Tentang Perumahan Dan Permukiman
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2019 Journal of Millennial Community

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.