Fungsi dan Makna Upacara Peringatan Hari Dewi Saraswati di Pura Agung Raksa Bhuana Medan

Authors

  • Ulfa Ganti Hasibuan Universitas Negeri Medan
  • Endang Alemisa Sembiring Universitas Negeri Medan
  • Vini Alfialita Universitas Negeri Medan
  • Liadi Zannah Universitas Negeri Medan
  • Maharani Maharani Universitas Negeri Medan
  • Masita Lubis Universitas Negeri Medan
  • Rahmi Syafina Universitas Negeri Medan
  • Anisa Stepani Br Ginting Universitas Negeri Medan
  • Fauziah Fauziah Universitas Negeri Medan
  • Nia Tesalonika Br Barus Universitas Negeri Medan
  • Eka Fatmawati Mahesa Research Center
  • Agung Suharyanto Universitas Medan Area

DOI:

https://doi.org/10.24114/jas.v21i2.54480

Keywords:

Fungsi, Makna, Upacara, Dewi Saraswati, Pura Raksa Bhuwana

Abstract

Adapun tujuan dari penelitian kami ini, Untuk mengetahui urutan tata acara komponen-komponen dan fungsi dan makna upacara peringatan hari Dewi Saraswati bagi umat Hindu Bali di Kota Medan. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian Deskriptif. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Jalan Polonia No. 216 tepatnya berada di pura Agung Raksa Bhuana sebagai pura satu-satunya yang ada di Kota Medan. urutan tata acara tahap pertama pemujaan dan untuk orang yang membagikannya tidak harus seseorang yang memimpin didalam upacara, bunga yang dibagikan tadi dimasukkan kedalam saku. yang dilakukan adalah memasukkan bunga dan menyan yang tadi dipakai dalam berdoa ke dalam pedupaan, komponen-komponennya yakni air, api, dan tanah.    Fungsi Upacara Hari Raya Saraswati dilakukan sebagai persembahan terhadap Dewi Saraswati dewi pelindung dan pelimpah pengetahuan, kesadaran (widya), dan sastra. Makna Ketiga komponen diatas melambangkan keberadaan tuhan, api sebagai dewa brahma, air sebagai symbol dewa wisnu, bunga sebagai simbol dewa siwa.

Author Biographies

Ulfa Ganti Hasibuan, Universitas Negeri Medan

Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial

Endang Alemisa Sembiring, Universitas Negeri Medan

Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial

Vini Alfialita, Universitas Negeri Medan

Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial

Liadi Zannah, Universitas Negeri Medan

Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial

Maharani Maharani, Universitas Negeri Medan

Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial

Masita Lubis, Universitas Negeri Medan

Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial

Rahmi Syafina, Universitas Negeri Medan

Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial

Anisa Stepani Br Ginting, Universitas Negeri Medan

Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial

Fauziah Fauziah, Universitas Negeri Medan

Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial

Nia Tesalonika Br Barus, Universitas Negeri Medan

Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial

Eka Fatmawati, Mahesa Research Center

Ilmu Hukum dan Pendidikan Bahasa Inggris

Agung Suharyanto, Universitas Medan Area

Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

References

Agustin, F. M. (n.d.). MAKNA SIMBOLIK DAN TATA CARA UPACARA HARI RAYA SARASWATI (STUDI KASUS PURA AGUNG TIRTA BHUANA BEKASI). Fu.

Anggraini, P. M. R. (2020). Keindahan Dewi Sri sebagai Dewi Kemakmuran dan Kesuburan di Bali. Jnanasiddhanta: Jurnal Teologi Hindu, 2(1), 21“30.

Bungin, B., & Moleong, L. J. A. (2007). Jenis dan Pendekatan Penelitian. Proses Kerja Kbl Dalam Menjalankan Program Corporate Social Responsibility Di PT. Pelindo 1 (Persero) Cabang Pekanbaru Untuk, 33.

Fadhilah, A. (2015). Aktivitas Komunikasi Upacara Adat Hari Raya Saraswati di Bali. Universitas Komputer Indonesia.

Guba, L. dan. (1985). Naturalistic Inquiry. Sage Publication.

Indonesia, R. (2011). Depertemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia. In PT. Gramedia. PT. Gramedia.

Koentjaraningrat. (2005). Pengantar antropologi. Rineka Cipta.

Koentjaraningrat, L. (1987). Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta. UI Press.

Putra, I., & Santosa, D. B. (2020). Bade dalam Prosesi Ngaben Masyarakat Bali. BPNB Provinsi Bali.

Situmorang, S. (2004). Toba na sae: sejarah lembaga sosial politik abad XIII-XX. (No Title).

Spradley, J. P. (2007). Metode Etnografi. PT Tiara Wacana.

Sugiyono. (2022). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cv Alfabeta.

Suharyanto, A. (2012). Makna Gondang dan Tort-tor dalam Upacara Ritual Parmalim Nasiak Bagi di Hutatinggi Laguboti Toba Samosir dalam Apresiasi Simbol dalam Seni Nusantara 1, 59-73, Bandung: CV. In Bitang Warli Artika.

Suharyanto, A., & Matondang, A. (2018). MAKNA UPACARA CHENG BENG PADA MASYARAKAT ETNIS TIONGHOA DI MEDAN. Prosiding Seminar Nasional Pakar, 21“26.

Suharyanto, A., Wijoyo, H., & Wibowo, A. (2021). Upacara œPuja Chautu Dan œYen Kung Dalam Agama Buddha. Jurnal HUMMANSI (Humaniora, Manajemen, Akuntansi), 4(1), 60“73.

Wiflihani, W., & Suharyanto, A. (2011). Upacara Sipaha Sada Pada Agama Parmalim Di Masyarakat Batak Toba Dalam Kajian Semiotika. JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 3(1).

Wulandari, C. (n.d.). Makna simbolik tata cara upacara hari raya pagerwesi di pura hindu amrta jati cinere depok. FU.

Downloads

Published

2024-07-25