Tradisi Manaruhon Situtungon pada Etnis Batak Toba di Sidikalang Kabupaten Dairi
DOI:
https://doi.org/10.24114/jas.v19i1.30422Keywords:
Tradisi, manaruhon situtungon, paranak, parboru, sinamotAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan makna dari tradisi manaruhon situtungon pada etnis Batak Toba di Sidikalang, Kabupaten Dairi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari parsinabul atau parhata adat Batak Toba serta masyarakat Batak Toba yang sudah pernah mengikuti tradisi manaruhon situtungon baik itu laki-laki dan perempuan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang berfokus pada proses dan makna tradisi dengan menggunakan teori tafsir kebudayaan oleh Clifford Geertz. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti terdiri dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian ini adalah bahwa tradisi manaruhon situtungon merupakan tradisi wajib bagi etnis Batak Toba di Sidikalang, Kabupaten Dairi. Dalam tradisi ini pihak paranak datang ke tempat pihak parboru untuk menyerahkan makanan adat sebagai bentuk ijin untuk mempersunting anak perempuan dari keluarga tersebut sekaligus menyerahkan sebagian dari jumlah sinamot yang akan dipakai dalam pelaksanaan adat perkawinan tersebut.Downloads
Published
2022-01-11
Issue
Section
Articles
License
This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Share copy and redistribute the material in any medium or format
Adapt remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.