Rendahnya Partisipasi Pemilih Dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Medan Tahun 2015; Suatu Tinjauan Antropologi Politik
DOI:
https://doi.org/10.24114/jas.v17i1.20022Keywords:
Antropologi Politik, Pemilihan, Partisipasi.Abstract
Tulisan ini mendiskusikan dan mengkaji proses pemilihan Walikota dan Walikota Medan tahun 2015 dalam perspektif antropologi politik yang bertujuan untuk mendapatkan suatu gambaran mengenai praktik dan realita politik di Indonesia secara umum dan pada tingkat politik lokal secara khusus yang diwarnai persinggungan antara praktik politik dan realita kultural dalam kehidupan masyarakat Kota Medan dalam bingkai rendahnya partisipasi politik masyarakat secara perhitungan kuantitatif. Dalam penulisan ini, penulis menggunakan alat bantu berupa metode etnografi yang bertujuan untuk dapat menggambarkan secara menyeluruh bagian-bagian yang terkait dengan; 1. Rendahnya partisipasi politik masyarakat, 2. Dimensi sosial, kultural, religi dalam praktik realita politik masyarakat, 3. Mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai fenomena politik; pemilihan umum pada skala politik lokal. Penulisan mendapatkan bahwa rendahnya partisipasi masyarakat pada pesta demokrasi; pemilihan walikota dan wakil walikota Medan tahun 2015 merupakan suatu dimensi korelasional antar praktik politik dan realitas sosial, budaya, religi yang berkembang dalam kehidupan masyarakat. Praktik politik yang dimaksudkan sebagai wujud demokrasi berjalan dengan diwarnai beragam fenomena yang tidak berdiri sendiri melainkan bertautan satu dan yang lainnya serta menjadi wacana praktik politik lanjutan yang berdiri diatas konsep demokrasi seutuhnya dengan tetap mengikutsertakan pengetahuan sosio-kultural dan religi pada praktiknya, penulisan ini juga menggunakan pendekatan sinkronik (dimensi waktu) untuk mendapatkan hal awal yang membentuk dan perihal setelah kejadian untuk mendapatkan suatu narasi yang menyeluruh. Kesimpulan dari penulisan ini sampai pada pola hidup masyarakat perkotaan yang kompleks serta didasari komposisi masyarakat yang heterogen telah mampu membentuk suatu penentangan (resistensi) masyarakat terhadap pilihan dan perspektif politik yang dilakukan oleh masyarakat sebagi wacana tanding terhadap praktik politik yang menjadi sebentuk praktik elit politik, pada sisi lain kajian ini memberikan gambaran mengenai praktik dan realita politik lokal dalam perspektik antropologi.Downloads
Published
2020-09-28
Issue
Section
Daftar Isi
License
This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Share copy and redistribute the material in any medium or format
Adapt remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.