Peran Musik Liturgi Menurut Sacrosantum Concilium No.112-121 dalam Perayaan Ekaristi

Main Article Content

Firminus Mendrofa

Abstract

Konsili Vatikan II dalam Sacrosantum Concilium telah menegaskan dan memberi garis pedoman dalam menempatkan musik dalam liturgi. Musik liturgi bukan sekedar sebagai selingan, tambahan atau dekorasi demi memeriahkan liturgi, melainkan sebagai bagian liturgi meriah yang sangat penting dan integral. Penelitian bertujuan untuk memahami peran musik liturgi dalam Gereja katolik khususnya dalam perayaan ekaristi. Penulisan ini menggunakan metode studi pustaka untuk melihat sejauh mana musik dipahami dalam berbagai pandangan dan melihat kedalaman peran music dalam membantu perkembangan iman umat. Musik liturgi dipahami peranya dalam tiga dimenasi, yaitu dimensi litugis, eklesiologi dan kristologi, sehingga mendorong siapapun yang berperan mulai dari paduan suara, dirigen, solis mazmur, penulis lagu untuk menempatkan music sesuai peranya. Gereja juga bisa menggubah nyanyain yang terinspirasi dari budaya setempat dan tetap mempertahnkan lagu gregorian dalam liturgi.

Article Details

Section
Grenek Music Journal

References

Lembaga Alkitab Indonesia. (2006). Alkitab. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.

Amon, Lorensius & Wilfridus Samdirgawijaya. (2017). Pemahaman Umat Tentang Musik Liturgi Di Stasi St. Yosef Kampung Baru Paroki Gembala Baik Ritan Baru. 1(1) 13-22. Doi:

https://www.ojs.stkpkbi.ac.id/index.php/jgv/article/view/121

Anshor, Arrini Shabrina. (2012). Masyarakat Melayu Di Kota Tanjungbalai ( Studi Terhadap Bentuk Musik , Fungsi dan Makna, Grenek: Jurnal Seni Musik, 6(1), 1-8. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/grenek/article/view/10961

Don Bosko Bakok, Yohanes. (2013). Musik Liturgi Inkulturatif di Gereja Ganjuran Yogyakarta. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 14(1). 24-32. Doi: http://journal.isi.ac.id/index.php/resital/article/view/392

Heuken, A. (2005). Ensiklopedi Gereja. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka.

Jaya, I. M. L. M. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Quadrant, Yogyakarta.

Kirchberger, Georg Ujan Boli Bemardus. (2006). Liturgi Autentik dan Relevan. Maumere: Ledalero.

Komisi Liturgi MAWI. (1986). Bina Liturgia 2B. Jakarta: Obor.

________.(2013). 50 Tahun Konstitusi Liturgi. Jakarta: KW1,.

Konsili Vatikan II. (1993) œKonstitusi Tentang Liturgi Suci" (SACROSACTUM CONCILLIUM). dalam Dokumen Konsili Vatikan II, diterjemahkan oleh R. Hardawiryana. Jakarta Dokumen dan Penerangan KWI-Obor.

Kosasi, Andi Ambrosius. (2009). Kembali Ke Jiwa Musik Liturgis. Jakarta: Obor.

Kristanto J, Martasudjita E. (2007). Panduan Memilih Nyanyian Liturgi. Yogyakarta: Kanisius.

Malla, Crysan Dwiputra & Mani, Robert Pisu. (2023). Simbol dalam Pendekatan Ontologi Martin Heidegger. Media: Jurnal Filsafat dan Teologi, 4(1), doi: https://www.journal.stfsp.ac.id/index.php/media/article/view/139

Martasudjita, E. Pengantar Liturgi. (1999). Yogyakarta: Kanisius.

Pasaribu, Dedi Saputra & Sinaga, Theodora. (2021). Analisis Bentuk, Makna dan Fungsi Lagu Rura Silindung Aransemen Erizon Rasin Koto Karya Guru Nahum Situmorang. Grenek: Jurnal Seni Musik, 10(1), 15-28. Doi: https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/grenek/article/view/23539

Prier, Edmund Kari. Panduan Musik Liturgi. (2015) Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

Prier, Edmund, Martasudjita E. Musik Gereja Zaman Sekarang. (2002). Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

Saptowidodo, Adi Firmanto Denny Antonius (ed.). (2013). Iman dan Seni Religius. Malang: STFT Widya Sasana.

Setiyawati, L A. (2017). Pengelolaan Manajemen Paduan Suara Vocalista Angels Di Klaten. Jurnal Pendidikan Seni Musik, 6(8), 628-637. https://journal.student.uny.ac.id/index.php/musik/article/view/9836

Sinubyo, Satriyo (ed) Benediktus XVI. (2010). Yogyakarta: Kanisius.

Sitinjak, Dina Kristina & Herna Hirza (2023). Makna Lagu Permainan Tradisional Budaya Martumba Di Sanggar Jolo New Samosir. Grenek: Jurnal Seni Musik, 12(1), 24-36. doi: https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/grenek/article/view/44233

Steven, Ken Panggabean., Ance Juliet., Batee, AristonSitindaon & Devito Valentino. (2023). Empirisme sebagai Ide Penciptaan Musik Kontemporer Mute. Grenek: Jurnal Seni Musik, 12(2) 159-171. Doi: https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/grenek/article/view/49762

Sugiono, Frans. (2010). Mencintai Liturgi Yogyakarta: Kanisius.

Van, Bavel, Van l.J. (2011). Hatiku Merindukan Allah. Yogyakarta: Kanisius,.

Wahyuni, Sri. (2018). Makna Ungkapan œPetiklah Kecapi Baik-Baik Dalam Mazmur 33: 3 Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Musik. SCRIPTA: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kontekstual, 3(1), 1-25. Doi: https://ejournal.stte.ac.id/index.php/scripta/article/view/43

Yin, R. K. (2005). Studi Kasus Desain dan Metode. PT. RajaGrafindo Persada.

https://ambigutravel.my.id/tugas-gereja-katolik.html

https://keuskupanpadang.org/peranan-koor-dalam-liturgi-gema-november-2015/

https://sanyospwt.com/wp-content/uploads/2019/05/pemazmur.jpg

https://santabernadet.id/home/post/434