Efektivitas Pembelajaran Piano Secara Daring Bagi Anak-Anak Di Purwacaraka Music Studio Yogyakarta

Main Article Content

Ayu Sarah Yanty Pasaribu

Abstract

Pandemi Covid-19 masih belum berakhir, kegiatan pendidikan masih dilaksanakan secara daring dan disertai dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Maka dari itu, model pembelajaran secara daring hingga kini masih tetap dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas pembelajaran musik secara daring, khususnya pembelajaran piano di lembaga kursus musik. Metode penelitian adalah kualitatif bersifat deskriptif. Penelitian ini mengumpulkan data melalui observasi partisipatif. Sampel penelitian adalah pengajar dan siswa di Purwacaraka Music Studio Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran piano secara daring membutuhkan peralatan teknologi dan media sosial untuk memudahkan pengajar menyampaikan isi materi pembelajaran. Pengajar piano Purwacaraka Music Studio Yogyakarta menggunakan metode pembelajaran secara daring dalam synchronous bi-directional, yaitu pengajar dan siswa melakukan tatap muka secara daring di waktu yang bersamaan. Metode pembelajaran piano adalah metode ceramah dan imitasi. Namun, terdapat pula kendala yang dihadapi ketika melakukan proses pembelajaran secara daring ialah, durasi waktu Zoom yang sedikit dan jaringan internet yang tidak stabil. Hal tersebut beberapa kali menghambat proses pembelajaran piano bagi siswa secara daring. Permasalahan spesifik yang sering dijumpai dalam pembelajaran secara daring adalah minimnya interaksi antara pengajar dan pendidik, sehingga menyebabkan terjadinya kesalahpahaman perbedaan dalam teknik permainan musik antara pengajar dan siswa karena tidak adanya proses pembelajaran secara tatap muka.

Article Details

Section
Grenek Music Journal
Author Biography

Ayu Sarah Yanty Pasaribu, Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Mahasiswa Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta

References

Cormeau. (2019). On-Site and Distance Piano Teaching: An Analysis of Verbal and Physical Behaviours in a Teacher, Student, and Parent. Journal of Music, Technology & education, 1, 49-77.

Dewi, Mahargyantari P. (2009). Studi Metaanalisis: Musik Untuk Menurunkan Stres. Jurnal Psikologi, Volume 36, No. 2, Desember 2009: 106 “ 115.

Gikas, & Grant. (2013). Mobile Computing Devices in Higher Education: Student Perpectives on Learning with Cellphones, Smartphones & Social Media. USA: The University of

Memphis, 19, 18-26.

Gill, S. L (2020). Qualitative Sampling Methods. Journal of Human Lactation, 36(4).https://doi.org/10.1177/0890334420949218

Johnny, Saldana. (2013). The Coding Manual for Qualitative Researchers. London: SAGE Publications.

King, Andrew. (2019). Exploring Teachers™ and Pupil™s Behaviour in Online and Face-to-Face Instrumental Lessons. Music Education Research, 2, 197-209.

Kuntarto, Eko. (2017). Keefektifan Model Pembelajaran daring Dalam Perkuliahan Bahasa Indonesia Di Perguruan Tinggi. Jambi: Universitas Jambi.

Suwanti, Iis. (2011). Pengaruh Musik Klasik (Mozart) Terhadap Perubahan DayaKonsentrasi Anak Autis di SLB Aisyiyah 08 Mojokerto.Jurnal Keperawatan“Volume 01 / Nomor III / Januari 2011“Desember 2011

Wahyuningsih, D., & Rakhmat, M. (2017). E-Learning Teori dan Aplikasi. Bandung: Penerbit INFORMATIKA

Wicaksono, Herwin. Y. (2009). Kreativitas Dalam Pembelajaran Musik. Cakrawala Pendidikan, Februari 2009, Th. XXVIII, No. 1