Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang tidak baik akan menimbulkan kerusakan. Salah satu indikasi bahwa suatu DAS mengalami kerusakan adalah terjadinya banjir. Pada saat kondisi jumlah air sungai melebihi kapasitasnya atau menjadi terlalu banyak maka terjadi banjir yang diakibatkan oleh luapan sungai. Faktor dari peristiwa alami seperti intensitas curah hujan yang tinggi merupakan penyebab terjadinya banjir, ditambah lagi dengan faktor aktifitas manusia. Salah satu cara untuk mengantisipasi bencana banjir adalah dengan memprediksi terjadinya banjir tersebut. Studi ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan hasil yang diperoleh pada pemodelan 1-D dan 2-D terkait akurasi hasil untuk analisis lanjutnya. Keterbatasan data yang diperoleh dan ketepatan pemilihan metode pemodelan banjir akan mengurangi keakuratan hasil pemodelan dalam memprediksi banjir. Secara garis besar metode pemodelan banjir terdiri dari dua bagian yaitu pemodelan hidrologi (hydrology modeling) dan pemodelan hidrolika (hydraulic modeling). Pemodelan hidrologi pada daerah studi yaitu DAS Citarum Hulu, Jawa Barat menggunakan hidrograf metode SCS dan Snyder dengan bantuan software HEC-HMS, sedangkan pemodelan hidrolika menggunakan bantuan software HEC-RAS. Hasil yang diperoleh akan dilakukan kalibrasi dan verifikasi. Pemodelan dengan HEC-RAS 5.03 dianalisis untuk model 1-D dan 2-D, kemudian kedua data komparasikan untuk menganalisis perbedaan atau rentang hasil yang diperoleh terkait pemilihan metode pada DAS yang lain. Kata Kunci : Banjir, Citarum, Flood Modeller, Pemodelan, Sungai Deli ABSTRACT Management of Watersheds (DAS) will cause damage if one indication that a watershed is damaged is the occurrence of floods. When the condition of the river water exceeds its capacity or becomes too much, there will be flood caused by the river flood. Factors of natural events such as high rainfall intensity is the cause of flooding, coupled with the factor of human activity. One way to anticipate flood disaster is to predict the occurrence of the flood. This study aims to analyze the differences in results obtained in 1-D and 2-D modeling on yield accuracy for further analysis. Limitations of the data obtained and the accuracy of selection of flood modeling methods will reduce the accuracy of the modeling results in predicting flooding. The method consists of two parts, hydrology modeling and hydraulic modeling. Hydrology modeling in the study area is upper Citarum Watershed, West Java using hydrograph of SCS and Snyder method with HEC-HMS software, while hydraulic modeling using HEC-RAS software. The results obtained will be calibration and verification. Modeling with HEC-RAS 5.03 was analyzed for 1-D and 2-D models, then the two comparative data to analyze the difference or range of results obtained related to the selection of methods in other watersheds Keywords: Citarum, Deli River, Flood, Modelling