UJI PRA KLINIS TOLERANSI GLUKOSA EKSTRAK ETANOL SERTA PENGUJIAN TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DARI PUGUN TANA (Picria felterrae Lour.)

Authors

  • Imam Bagus Sumantri Universitas Sumatera Utara
  • Sumadio Hadisahputra Universitas Sumatera Utara
  • Dharma Lindarto Universitas Sumatera Utara
  • Awaluddin Saragih Universitas Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.24114/jbio.v3i2.7435

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit degeneratif yang memerlukan pengobatan yang intensif. Tanaman tradisional untuk pengobatan diabetes banyak dijumpai di masyarakat dan telah digunakan secara turun temurun. Pugun Tana (Picria felterrae Lour.) merupakan tumbuhan khas yang digunakan oleh masyarakat Dairi untuk pengobatan diabetes. Data hasil penelitian efektifitas sebagai antidiabetes dari Pugun Tana belum banyak dilakukan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menguji keamanan dan efektifitas dari Pugun Tanan sebagai antidiabetes sehingga dapat digunakan sebagai tanaman tradisional yang aman dan berkhasiat.Penelitian ini dilakukan dengan karakteristik simplisia daun (penentuan kadar air, penentuan kadar abu total dan tidak larut dalam asam, penentuan kadar sari larut etanol dan penentuan larutan kadar sari larut air). Ekstrak dibuat dalam crude extract dengan metode maserasi-perkolasi.Uji Toksisitas secara akut crude extract daun pugun tana tidak menunjukkan tanda-tanda keracunan dan kematian yang berarti sampai dosis 10.000 mg/kg bb. Crude extract pugun tana (Picria felterrae Lour.) dikategorikan praktis tidak toksis atau toksisitas ringan. Namun, data indeks organ menunjukkan bahwa ada perbedaan dari organ seperti hati, dan perbedaan ini tidak memberikan perbedaan yang berarti dibandingkan dengan dosis lainnya.  Uji Toleransi glukosa dengan pemberian larutan glukosa dosis 5 g/kg bb menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol pugun tana dosis 50, 100 dan 200 mg/kg BB tersebut menurunkan kadar gula darah tikus yang diberikan glukosa 50%. Suspensi ekstrak pugun tana dosis 100 mg/kg bb memberikan penurunan kadar gula darah hampir sama dengan  suspensi glibenklamid dosis 10 mg/kg bb dan kenaikan dosis ekstrak tidak memberikan efek penurunan kadar gula darah yang lebih baik. Kata kunci:  tikus obesitas, toleransi glukosa, toksisitas akut, picria felterrae, pugun tana

Downloads

Published

2017-08-15