RESPON BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP BERBAGAI DOSIS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR PADA ULTISOL
DOI:
https://doi.org/10.24114/jbio.v2i3.5827Abstract
Produksi bawang merah di Indonesia masih tergolong rendah berkisar antara 4.4-12.6 ton ha-1 sedang potensi hasil yang dapat dicapai 16 ton ha-1. Salah satu penyebab rendahnya produksi bawang merah adalah pemilihan varietas yang kurang tepat dan rendahnya mutu umbi yang digunakan sebagai bibit. Pada kegiatan ini telah dilakukan pengujian berbagai dosis Fungi mikoriza arbuskular terhadap respon beberapa varietas bawang merah pada Ultisol. Tujuan penelitian untuk memperoleh dosis yang terbaik dan kombinasi dosis FMA dan varietas bawang merah yang terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen umbi di dataran rendah. Percobaan dilakukan dalam pola faktorial 3 x 4 yang dirancang menurut Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah dosis FMA multispora (C) yang terdiri dari 4 taraf yaitu : C0= kontrol; C1=10 g polibag-1; C2=20 g polibag-1; C3=30 g polibag-1 dan faktor kedua adalah varietas bawang merah (V) dengan 3 taraf yaitu V1=Bima;V2=Kuning dan V3= varietas Bangkok. Setiap petak percobaan berukuran 80x110 cm dengan jarak antar plot dalam setiap satuan percobaan 10x10 cm sehingga diperoleh 12 polibag tanaman dalam satu plot. Parameter pengamatan diantaranya Laju asimilasi bersih (LAB), laju tumbuh relatif (LTR) pada umur 14-21 hst dan bobot kering panen. Aplikasi FMA akan mempengaruhi LAB dan LTR ketiga varietas tanaman bawang merah. LAB ketiga varietas bawang merah dengan dosis 10-20 g polibag-1 menunjukkan respon yang tidak berbeda nyata, pada dosis yang lebih tinggi (30 g polibag-1) justru LAB menurun. Aplikasi FMA pada ketiga varietas menyebabkan LTR yang berbeda nyata dengan kontrol. Peningkatan dosis 10 g hingga 20 g menunjukkan LTR yang tidak berbeda nyata pada varietas Bima Brebes, sedang pada varietas Kuning pemberian dosis 10 g “ 30 g LTR tidak berbeda nyata, sebaliknya peningkan dosis dari 20 g hingga 30 g polibag-1 pada Bima Brebes menyebabkan penurunan LTR. Varietas Bangkok memiliki respon yang terbaik terhadap FMA dengan dosis 10 g polibag-1dengan produksi umbi 98.88 g setara dengan 15.82 ton ha-1( populasi 160.000 tanaman ha-1). Kata kunci : bawang merah, Fungi mikoriza arbuskular, multispora, LAB, LTR, produksiDownloads
Published
Issue
Section
License
For Authors Jurnal Biosains agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the Jurnal Biosains (JBIO) right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share (copy and redistribute the material in any medium or format) and adapt (remix, transform, and build upon the material) the work for any purpose, even commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in JBIO (Jurnal Biosains)
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in JBIO (Jurnal Biosains)
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).