HUBUNGAN ANTARA DERAJAT INFEKSI CACING YANG DITULARKAN MELALUI TANAH TERHADAP TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK DI SD NEGERI 067775 KOTAMADYA MEDAN
DOI:
https://doi.org/10.24114/jbio.v1i1.5023Abstract
Infeksi cacing usus yang ditularkan melalui tanah (soil transmitted helminthiasis atau STH) masih merupakan masalah dunia terutama di daerah tropik dan sub tropik, termasuk di Indonesia. Penelitian Pasaribu pada tahun 2003 dan Ezeamama dkk pada tahun 2005 menunjukkan bahwa anak usia sekolah dasar (SD) merupakan kelompok umur yang paling sering terinfeksi oleh cacing usus yang ditularkan melalui tanah. Hal ini disebabkan karena anak SD paling sering berkontak dengan tanah sebagai sumber infeksi. Infeksi cacing yang cukup tinggi prevalensinya di Indonesia adalah infeksi cacing yang disebabkan oleh cacing ascaris lumbricoides, cacing tambang dan trichuris trichiura. Mengingat bahwa prevalensi tertinggi infeksi kecacingan STH terdapat pada anak usia sekolah dasar, dikuatirkan infeksi cacing dapat mempengaruhi tingkat kecerdasan seorang anak. Belum diketahui secara pasti bagaimana proses ini terjadi, namun diduga proses ini terjadi secara tidak langsung, mungkin melalui kejadian anemia dan malnutrisi yang diderita anak akibat terinfeksi kecacingan STH. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli dan Agustus 2012 pada murid sekolah dasar kelas IV, V dan VI SD Negeri 067775 Kota Medan. Populasi studi berjumlah 150 orang anak usia 8-12 tahun. Sampel studi dipilih dengan menggunakan teknik sampling purposive dengan melakukan pemeriksaan tinja murid-murid populasi studi. 62 murid (41%) ditemukan positif terinfeksi cacing dan dipilih sebagai sampel studi. Tingkat nutrisi, antropometrik, anemia dan kecerdasan murid-murid terpilih kemudian diukur. Tingkat kecerdasan diukur dengan menggunakan indikator WISC (Wechsler Intelligance Scale for Children). Data yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan tabulasi silang dan statistika nonparametrik uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada SD Negeri 067775 Kota Medan dijumpai anak dengan derajat infeksi ringan 63%, infeksi sedang 37% dan infeksi berat 0%. Dari penelitian ini juga diperoleh bahwa tingkat kecerdasan mental defective 12,9%, borderline 25,8%, low average 29,0%, average 27,4% dan high average 4,8%. Statistik uji z Kolmogorov Smirnov tentang hubungan antara tingkat infeksi STH dan tingkat kecerdasan adalah 3.413. Terdapat hubungan yang bermakna antara derajat infeksi cacing STH terhadap tingkat kecerdasan pada anak di SD 067775 Kota Medan. Kata Kunci: Infeksi cacing STH, derajat infeksi, tingkat kecerdasan, kejadian anemia, status gizi, Medan, Indonesia.Downloads
Published
Issue
Section
License
For Authors Jurnal Biosains agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the Jurnal Biosains (JBIO) right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share (copy and redistribute the material in any medium or format) and adapt (remix, transform, and build upon the material) the work for any purpose, even commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in JBIO (Jurnal Biosains)
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in JBIO (Jurnal Biosains)
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).