POTENSI EKSTRAK UMBI BAWANG LOKIO (Allium chinense G. Don) DALAM MENGHAMBAT Escherichia coli DAN MENINGKATKAN MASA SIMPAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus L.)
DOI:
https://doi.org/10.24114/jbio.v2i3.4957Abstract
Bawang Lokio (Allium chinense G. Don) banyak tumbuh di Sumatera Utara, Indonesia, sehingga disebut œBawang Batak oleh suku Batak. Kandungan senyawa alami dari tanaman ini dalam pengawetan makanan segar belum banyak dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi hambat minimum dari ekstrak etanol umbi bawang Lokio dalam menghambat bakteri Escherichia coli yang diisolasi dari ikan Nila dan meningkatkan masa simpan ikan Nila. Aktivitas antimikroba diuji menggunakan metode difusi cakram dengan konsentrasi 0, 7.5, 10, 20, 30, 40 dan 50% (b/v). Untuk uji pengawetan ikan segar, ikan Nila yang telah disiangi, direndam dalam ekstrak etanol umbi bawang Lokio konsentrasi 100%, disimpan selama 36 jam pada suhu ambient (27 °C) dan kulkas (4 °C) dengan waktu pengamatan setiap interval 6 jam. Parameter pengamatan ialah perubahan organoleptik, Angka Lempeng Total (ALT) bakteri dan Total Volatile Base Nitrogen (TVBN). Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dari ekstrak etanol umbi bawang Lokio adalah 10% dengan kategori sedang terhadap E. coli. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI), nilai organoleptik ikan Nila dapat diterima hingga penyimpanan jam ke-30, sementara nilai ALT dan TVBN sampai jam ke-18. Hal ini berbeda secara signifikan dengan kontrol negatif yang memberikan kelayakan ikan hanya sampai 6 jam. Perbedaan aktivitas senyawa antimikroba pada konsentrasi yang berbeda dan suhu penyimpanan menjadi penyebab turunnya mutu ikan. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol umbi bawang Lokio menghambat E. coli pada konsentrasi hambat minimum 10% serta masa simpan ikan Nila maksimal adalah 18 jam pada suhu ambient. Kata Kunci: Bawang Lokio, ikan Nila, masa simpan, Sumatera Utara.Downloads
Published
Issue
Section
License
For Authors Jurnal Biosains agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the Jurnal Biosains (JBIO) right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share (copy and redistribute the material in any medium or format) and adapt (remix, transform, and build upon the material) the work for any purpose, even commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in JBIO (Jurnal Biosains)
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in JBIO (Jurnal Biosains)
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).