KEANEKARAGAMAN ANGGREK TERSTRIAL DI SEPANJANG JALUR PENDAKIAN KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG SIBUATAN KECAMATAN MEREK KABUPATEN KARO SUMATERA UTARA

Authors

  • Wina Dyah Puspitasari Universitas Negeri Medan
  • Sri Wahyuni Siregar Prodi Biologi Universitas Negeri Medan
  • Yusran Efendi Universitas Negeri Medan
  • Hary Prakasa Universitas Negeri Medan
  • Lazuardi Lazuardi Universitas Negeri Medan

DOI:

https://doi.org/10.24114/jbio.v7i3.23804

Keywords:

Anggrek terestrial, Keanekaragaman, Gunung Sibuatan

Abstract

Gunung Sibuatan adalah gunung yang paling tinggi di Sumatera Utara yang dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata para pendaki. Banyaknya pendakian yang dilakukan ke Gunung sibuatan membuat keberadaan hutan terancam. Salah satunya adalah keberadaan anggrek terestrial yang tumbuh di jalur pendakian sehingga sangat perlu dilakukan pendataan. Penelitian ini  bertujuan untuk mengetahuai keanekargaman anggrek terestrial di kawasan hutan lindung gunung Sibuatan. Metode penelitian ini adalah eksplorasi, waktu penelitian dilakukan pada Juli-Agustus 2020. Penelitian dilakukan di Kawasan Hutan Lindung Gunung Sibuatan Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara sesuai habitat anggrek terestrial. Berdasarkan eksplorasi yang telah dilakukan terdapat 12 jenis anggrek terestrial. Adapun jenis anggrek terestrial yang ditemukan di Kawasan Hutan Lindung Gunung Sibuatan Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara adalah Anoectochilus longicalcaratus, Gastrodia siamensis, Calanthe chrysoglossoides, Erythrodes blumei, Cymbidium hartinahianum, Platanthera angustata, Dendrochilum lepidum, Eria crassipes, Coelogyne longifolia, Eria sp., Trichotosia ferox dan  Cymbidium lancifolium.  

References

Comber, J. B. (2001). Orchids of Sumatra. Malaysia: Royal Botanic Gardens.

Fijridiyan, I. A., dan S. Hidayat. (2000). Tinjauan Taksonomi, Potensi, dan Konservasi Anggrek Tanah di Taman Nasional Gunung Halimun, Jawa Barat: Seminar Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional.

Hasairin, A. (2018). Taksonomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: Citapustaka Media Perintis.

Lestari, N. K. D., dan Deswiniyanti, N. W. (2016). Perbanyakan Anggrek Hitam (Coeloegyne pandurata) dengan Media Organik dan Vacin Went Secara in vitro. Jurnal Ilmiah Kesehatan Dan Sains, 1(1); 30-39.

Nasution, H., Patana, P., dan Yunasfi, Y. (2014). Inventarisasi Anggrek Tanah Pada Kawasan Kebun Bonsai dan Sekitarnya di Desa Padang Bujur, Cagar Alam Dolok Sibual-buali, Provinsi Sumatera Utara. Journal Peronema Forestry Science, 3(2); 1-8.

Prasetyo, L. B. dan Zulkifli, M. S. (2009). Anggrek Alam: Warisan Alam yang Perlu Dilestarikan: CIFOR-Riak Bumi.

Ritonga, Y. E. (2019). Pengenalan Flora Pegunungan Sumatera Utara. Surabaya: Pustaka Media Guru.

UNESCO. (2004). Tropical Rainforest Heritage of Sumatera Criteria (vii)(ix)(x). http://whc.unesco.org/en/list/116. [Diakses pada 6 Desember 2017].

Whitemore T.C., dan Sidiyasa K. (1986). Composition and Structure of a Lowland Rain Forest at Toraut, Northern Sulawesi. Kew Bull (41): 747-756.

Widjaja, E. A., Rahayuningsih, Y., Rahajoe, J. S., Ubaidillah, R., Maryanto, I.,Walujo, E. B., dan Semiadi, G. (2014). Kekinian Keanekaragaman hayati Indonesia. LIPI Press. Jakarta.

Widowati, D. A. H. (2015). Inventarisasi Keanekaragaman Anggrek (Orchidaceae) Di Hutan Resort Way Kanan Balai Taman Nasional Way Kambas Sebagai Sumber Informasi Dalam Melesta rikan Plasma Nutfah. Bioedukasi. Jurnal Pendidikan Biologi, 6(1); 38-46.

Downloads

Published

2021-08-06