KEANEKARAGAMAN JENIS UMBI-UMBIAN SEBAGAI PANGAN DI BEBERAPA WILAYAH PULAU BUTON
DOI:
https://doi.org/10.24114/jbio.v7i1.20131Keywords:
Pangan, Pulau Buton, umbi-umbianAbstract
Umbi-umbian sebagai bahan pangan sumber karbohidrat telah lama dikenal dan dikonsumsi masyarakat, tumbuh subur di daerah tropis dan tidak menuntut iklim serta kondisi tanah spesifik. Umbi-umbian mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai bahan pangan alternatif (pengganti beras dan tepung terigu). Tanaman ini umumnya ditanam di lahan kering sebagai tanaman sela, khususnya ubi kayu dan ubi jalar yang telah dibudidayakan dengan skala luas. Masyarakat Pulau Buton banyak memanfaatkan umbi-umbian dalam pembuatan makanan tradisional seperti kasuami, tuli-tuli, epu-epu, roko-roko serta onde-onde (diolah dari ubi kayu yang diparut) dan kaopi (tepung). Hal inilah yang memungkinkan umbi-umbian menjadi salah satu jenis tanaman yang tetap dilestarikan di samping karena kondisi lingkungan di wilayah ini yang tidak terlalu subur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan sebaran umbi-umbian yang dimanfaatkan sebagai pangan oleh masyarakat di Pulau Buton. Metode eksplorasi dilakukan di empat wilayah yaitu Kota Baubau, Buton Utara, Buton Selatan, dan Kabupaten Buton untuk mengetahui jenis dan sebaran umbi-umbian dan wawancara dengan penduduk setempat guna mengetahui jenis umbi-umbian yang dapat dikonsumsi atau dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, identifikasi, dan analisis karakter morfologi umbi. Identifikasi umbi-umbian mengacu pada Flora of Java karangan Backer, C.A. dan Bakhuizen van Den Brik dan Flora Sulawesi karangan Yuzammi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 10 jenis umbi-umbian yang dimanfaatkan sebagai pangan oleh masyarakat Pulau Buton.References
Fidyasari, A., Sari, R. M., dan Raharjo, S. J. 2017. Identifikasi Komponen Kimia pada Umbi Bentul (Colocasia esculenta (L.) Schoot) sebagai Pangan Fungsional. Amerta Nutrition, 1(1), 14.
Hatmi, R. U., & Djaafar, T. F. 2014. Keberagaman Umbi-Umbian Sebagai Pangan Fungsional. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang Dan Umbi 2014, 22, 950“960.
Mujabuddawat, M. Al. 2016. Kejayaan Kesultanan Buton Abad Ke-17 & 18 dalam Tinjauan Arkeologi Ekologi. Kapata Arkeologi, 11(1), 21. https://doi.org/10.24832/kapata.v11i1.279
Prayudyaningsih, R., & Nursyamsi, N. 2015. Diversity of Tuber Crops and Arbuscular Mycorrhizae Fungi (Amf) Under Community Forest Stand in South Sulawesi. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 4(1), 81. https://doi.org/10.18330/jwallacea.2015.vol4iss1pp81-92
Siata, R. 2009. Identifikasi Sumber Pangan Lokal dalam Rangka Penganekaragaman Pangan di Provinsi Jambi.
Simatupang, P. 2012. Meningkatkan Daya Saing Ubikayu, Kedelai, dan Kacang Tanah untuk Meningkatkan Pendapatan Petani , Ketahanan Pangan, Nilai Tambah, dan Penerimaan Devisa. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. 1“12.
Sitompul, M., Suryana, F, Buana, D.S., dan Mahfud. 2018. Ekstraksi Asam Oksalat pada Umbi Porang (Amorphophallus Oncophyllus) dengan Metode Mechanical Separation. jurnal Teknik ITS Vol. 7, No.1
Suismono. 2008. Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan. Teknologi Pengolahan Dan Pemanfaatan, 1(52), 38“50.
Sulistiyo, R., Soetopo, dan Darmanhuri. 2015. Eksplorasi dan Identifikasi Karakter Morfologi Porang (Amorphophallus muelleri) B. di Jawa Timur. Jurnal Produksi Tanaman Vol, 3, No. 5,
Wuryantoro dan M. Arifin. 2017. Eksplorasi dan Identifikasi Tanaman Umbi-umbian (Ganyong, Garut, Ubi kayu, Ubi jalar, Talas dan Suweg) di Wilayah Lahan Kering Kabupaten Madiun. Jurnal Ilmu Pertanian, Kehutanan dan Agroteknologi, ISSN: 1411-5336 Vol. 18 No. 2.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 S. Hafidhawati Andarias

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
For Authors Jurnal Biosains agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the Jurnal Biosains (JBIO) right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share (copy and redistribute the material in any medium or format) and adapt (remix, transform, and build upon the material) the work for any purpose, even commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in JBIO (Jurnal Biosains)
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in JBIO (Jurnal Biosains)
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).