EKSPLORASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER HELAIAN DAUN KIRINYUH (Chromolaena odorata) DENGAN Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (GC-MS)
DOI:
https://doi.org/10.24114/jbio.v6i1.16450Abstract
ABSTRAKKirinyuh (Chromolaena odorata) secara tradisional telah digunakan sebagai tumbuhan obat. Obat tradisional masih banyak digunakan oleh masyarakat dan dianggap sangat bermanfaat karena bahan alam mampu mengobati berbagai macam penyakit dan memiliki efek samping yang relatif lebih kecil dibandingkan obat yang terbuat dari bahan sintesis. Kirinyuh mengandung senyawa metabolit sekunder umumnya flavonoid, alkaloid, steroid, fenol dan terpenoid. Akan tetapi pada beberapa penelitian yang dilakukan tidak dibedakan pada helaian berapa daun diambil, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan senyawa metabolit sekunder daun muda dan daun tua kirinyuh (Chromolaena odorata) dengan metode kromatografi gas. ada perbedaan jumlah senyawa yang diperoleh, pada daun tua memiliki jumlah senyawa yang lebih banyak yaitu 22 senyawa bioaktif daripada senyawa bioaktif yang terdapat pada daun muda yaitu 13 senyawa bioaktif. . γ-sitosterol senyawa yang hanya teridentifikasi pada daun tua dan diisooctyl phthalate dan Bis(2-ethylhexyl) phthalate merupakan golongan senyawa saponin yang hanya terdapat pada daun muda.Senyawa-senyawa bioaktif tersebut termasuk dalam golongan flavonoid, terpenoid, saponin, fenol, alkaloid dan steroid.Kata kunci : Kirinyuh (Chromolaena odorata), senyawa metabolit sekunder, daun muda, daun tua.References
Amir, dan Soendjoto, A.M., 2018, Tumbuhan Yang Dimanfaatkan Sebagai Obat Oleh Masyarakat Dayak Bakumpai Yang Tinggal Di Tepian Sungai Karau, Desa Muara Plantau, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah Indonesia, Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah, Vol 3 (1) : 127-132.
Anurag, K, Irchaiya, R., Yadaf, A., Gupta, N., Kumar, S., Prakash, A, and Gurjar, H., 2015.Metabolites in plants and its classification. World Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, Vol 4 (1) : 287-305.
Ardianingsih, R., 2009, Penggunaan High Performance Liquid Chromatohraphy (HPLC) Dalam Proses Analisa Deteksi Ion,Berita Dirgantara, Vol 10 (4) : 101-104.
Dalimunthe, I.C., Rachmawan, A., 2017, Prospek Pemanfaatan Metabolit Sekunder Tumbuhan Sebagai Pestisida Nabati Untuk Pengendalian Patogen Pada Tanaman Karet, Warta Perkaretan, Vol 36 (1) : 15-28.
Djojopranoto, R.R., 2013, Daya Peredam Radikal bebas Ekstrak Etanol Daun Jambu Mente (Anacardium occidentale L.) Terhadap DPPH (1,1-Diphenyl-2- Picrylhydrazyl), Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol2(2) :1- 10.
Fernando, A., Rahmawati, A., 2017, Penentuan Profil Kromatografi Ekstrak dan Fraksi Tumbuhan Pegagan (Centella Asiatica (L.) Urban) Secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT), Prosiding Seminar Nasional POKJANAS. ISBN 978-602-60854-0-6.
Frastika, D., Pitopang, R., Suwastika, N. I., 2017, Uji Efektiitas Ekstrak Daun Krinyuh (Chromolaena odorata (L.) R.M. King H.Rob) Sebagai Herbisida Alami Terhadap Perkecambahan Biji Kacang Hijau (Vigna Radiata (L.) R.Wilckzek) dan Biji Karuilei (Mimosa Invisa Mart. Ex Colla),Journal of Science and Technology, Vol 6 (3) : 225-238.
Gandjar, I. G., dan Rohman, A., 2007,Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Gritter R. J., et al., 1991, Pengantar Kromatografi Edisi 2, ITB. Bandung.
Harbone, J. B., and William, C. A., 2000, Review : Advances in Flavonoid Research Since 1992, Phytochemistry, Vol 55, 481-504.
Hasnirwan, Ibrahim, S., Yanti, M., 2013, Isolasi dan karakterisasi flavonoid pada fraksi aktif antioksidan dari daging buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl),Open Journal System,
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Mutiara Sakinah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
For Authors Jurnal Biosains agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the Jurnal Biosains (JBIO) right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share (copy and redistribute the material in any medium or format) and adapt (remix, transform, and build upon the material) the work for any purpose, even commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in JBIO (Jurnal Biosains)
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in JBIO (Jurnal Biosains)
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).