UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN PETAI CINA (Leucaena leucocephala) UNTUK MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus

Authors

  • Axel Valerian universitas prima indonesia
  • Ermi Girsang Universitas Prima Indonesia
  • Sri Lestari Rahamdhani Nasution Universitas Prima Indonesia
  • Sri Wahyuni Nasution Universitas Prima Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.24114/jbio.v5i2.12777

Keywords:

Staphylococcus aureus, Daun Petai Cina, Antibiotik, Disc diffusion, Zona hambat

Abstract

Staphylococcus aureus merupakan penyebab infeksi tersering pada manusia. Hampir setiap orang mengalami infeksi Staphylococcus aureus semasa hidupnya. Staphylococcus aureus juga menghasilkan enterotoxin yang menyebabkan terjadinya food poisoning dan toxic shock syndrome. Resistensi Staphylococcus aureus terhadap antibiotik telah banyak dilaporkan. Penggunaan antibiotik β-lactam seperti methicillin, oxacillin, dan amoxicillin yang berlebihan pada decade terakhir menyebabkan munculnya methicillin resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Resistensi ini menyebabkan gangguan pengobatan sehingga diperlukan usaha untuk mengembangkan pengobatan tradisional.                Tujuan dari penerlitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun petai cina (Leucaena leucocephala) dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental laboratorik dengan metode disc diffusion. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Konsentrasi yang diuji pada Staphylococcus aureus dengan menggunakan ekstrak ekstrak daun petai cina (Leucaena leucocephala) sebesar 25%, 50%, 75%, dan 100%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun petai cina (Leucaena leucocephala) menghasilkan zona hambat seluas 10.525 mm, 11.475 mm, 12.725 mm, dan 16.85 mm pada konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%.

References

Jawet, M. d. (2016). Jawetz, Melnick & Adelberg's medical microbiology (27th edition). New York : London: McGraw-Hill Medical

Cornelissen, C. N., Fisher, B. D., & Harvey, R. A. (2013). Microbiology (3rd ed.). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Kamalakannan P, Kavitha R, Elamathi R, Deepa T, Sridhar S. Study Of Phytochemical And Antimicrobial Potential Of Methanol And Aqueous Extracts Of Aerial Parts Of Elepanthopus Scaber. 2011: 4(1): 18-21.

Wahyuni. 2006. Antiinflammatory Effects of petai cina Leaves Infusion on Male Wistar strain Mice. Essay. Faculty of Pharmacy UMS. Surakarta

Bussmann, R.W., Glenn, A., Meyer, K., Kuhlman, A., Townesmith, A. 2010. Herbal mixtures in traditional medicine in Northern Peru. Journal of Ethnobiology and Ethnomedicine, 6(10):1-11.

Permadi A, 2008. Membuat Kebun Tanaman Obat, Jakarta : Pustaka Bunda

Kumar, S., 2016. Essentials of Microbiology. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers

Rohmah, S.N.,Dina, Z.F., & Pria, W.R.G.(2016). Effectiveness of Petai Cina Leaves (Leucaena leucocephala) and Jarak Pagar Leaves (Jatropha curcas) on the Healing Process of Grade II Burns in White Mice (Rattus norvegicus). Jurnal Ilmu Keperawatan. Vol.4 (1):20-33

Susanti, S. F. & Saputra, A. D., 2016. Daya Hambat Perasan Daun Muda Petai Cina (Leucaena glauca, Benth) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Sains, 6(12), pp. 28-32.

Dorland, W. 2012. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Published

2019-08-03