STUDI EKOLOGI WERENG (HOMOPTERA) PADA TANAMAN PADI SAWAH DI TIGA KECAMATAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
DOI:
https://doi.org/10.24114/jbio.v1i2.12734Keywords:
Biodiversitas, Distribusi, Kelimpahan, Waktu Reproduksi Wereng Betina (Hemiptera, Auchenorrhyncha), masa tanaman padi, singgang-singgang padi, kabupaten Serdang BedagaiAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman, kelimpahan, indeks keanekaragaman, indeks kelimpahan,indeks dominansi, dan waktu reproduksi wereng betina di tiga kecamatan di kabupaten Serdang Bedagai. Pengambilan sampel penelitian ini dilakukan di areal persawahan padi di kecamatan Sei Bamban (Desa Gempolan), kecamatan Sei Rampah (Desa Penggalangan), kecamatan Teluk Mengkudu (Desa Pekan Sialang Buah). Penelitian ini menggunakan metode survey, dengan menggunakan jala serangga (insecting net). Pada dua periode yaitu masa tanaman padi dan singgang-singgang padi (setelah panen). Pengambilan serangga wereng dilakukan dengan mengayunkan jala serangga sebanyak 50 kali menyentuh bagian atas tanaman padi dan singgang-singgang padi, yang dilakukan pada bagian Utara, Selatan, Tengah, Barat, dan Timur sehingga setiap sampling berjumlah 250 kali ayunan. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 4 kali baik pada masa tanaman padi dan singgang-singgang padi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa di kabupaten Serdang Bedagai terdapat 14 jenis serangga wereng (Homoptera) pada tanaman padi sawah yakni terdiri atas wereng daun (Leaf hopper) : Recilia dorsalis, Nephottetix nigropictus, Nephottetic virescens, Cicadulina sp., Cofana spectra, Cofana sp.,Cicadella viridis, Empoascaanara sp., Thaia sp., dan wereng batang (Plant hopper) adalah Nilaparvata lugens, Sogatela furcifera, Oliarus sp, Nisia sp., dan Tagosedes sp. Dari hasil penelitian indeks keanekaragaman tertinggi pada masa tanaman padi dan singgang-singgang padi di kecamatan Sei Rampah yaitu 0,17 dan 0,10. Indeks kelimpahan wereng homoptera pada masa tanaman padi yang berada di kecamatan Sei Bamban 694 individu, Sei Rampah 357 individu, dan Teluk Mengkudu 601 individu. Sedangkan pada singgang-singgang padi di lokasi kecamatan Sei Bamban, Sei Rampah dan Teluk Mengkudu yaitu 691, 295, dan 695 individu. Berdasarkan indeks dominansi spesies Recilia dorsalis memiliki tingkat dominansi baik pada masa tanaman padi dan singgang-singgang padi yaitu 1,84 dan 1,47. Puncak waktu reproduksi spesies Recilia dorsalis berlangsung pada bulan Maret. Faktor fisika lingkungan pada masa tanaman padi dan singgang-singgang padi, suhu udara pada setiap kecamatan berkisar antara 27-28 c, dengan kelembaban berkisar antara 81,75-83,00 %, dan kecepatan angin berkisar antara 1,16-1,39 m/detik.References
Anonimous. 2009. Profil Serdang Bedagai (http:www.serdangbedagai.go.id/profil-serdangbedagai.html) Diakses pada tanggal 5 November 2011
Baker RILA, C E Sansford, CH Jarvis, R.J.C. Cannon, A. Macleod, and K.F.A. Walters. 2000. The Role of Climatic Mapping in Predicting The Potential Geographical Distribution of Nonidigenous Pests Under Current and Future Climates. Agriculture, Ecosystems and Environment. 82:57-71
Baehaki, 1993, Berbagai Hama Serangga Tanaman Padi, Angkasa, Bandung
Djatmika, (2008), Petunjuk Teknis Usaha Tani Padi-Ikan-Itik Di Sawah, PT Intimedia, Jakarta Timur
Donald, J., Borror, Charles, A., Triplehorn., Norman F., Johnson., (1992), Pengenalan Pelajaran Sejarah Serangga, IPB, Yogyakarta
Hidayat, Anwar, 2001, Metode Pengendalian Hama. Depdiknas. Jakarta
Jumar, (2000), Entomologi Pertanian, Rineka Cipta, Jakarta
Kartasapoetra,A.G., 1987, Hama Tanaman Pangan dan Perkebunan, Radar Jaya Offset : Jakarta
Marheni, (2003), Kemampuan Beberapa Predator Pada Pengendalian Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens
Stal.), Jurnal Natur Indonesia 6 (2): 84-86 (2004) 1410 -9379
Manurung, B., 1994, Uji Statistik Distribusi dalam Ekologi. Majalah Pendidikan Science No.1 (Januari-Februari-Maret) :
-25
Manurung, B., dan Prasetyo, P., (2009), Entomologi, FMIPA Unimed, Medan
Mochamad, H., (2009), Biologi Insekta Entomologi, Graha Ilmu, Yogyakarta
Nurhayati, N., (2009), Kamus Istilah Biologi Bilingual(Inggris - Indonesia)
Odum, ep, (1971), Dasar - Dasar Ekologi (Terjemahan), UGM, Yogyakarta
Pracaya., (2003), Hama Penyakit Tanaman, Penebar Swadaya Anggota IKAPI, Jakarta
Prasetiyo, Y., (2002), Budidaya Padi Sawah TOT (Tanpa Olah Tanah), Kanisius, Yogyakarta
Rizali, A., Damayanti, B., dan Hermanu, T., (2002), Keanekaragaman Serangga pada Lahan Persawahan-Tepian Hutan: Indikator Untuk Kesehatan Lingkungan, Keanekaragaman Serangga Persawahan, Vol. 9, No. 2 hlm. 41-48 ISSN 0854 -8587
Sugiono, (2006), Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta IKAPI, Jawa Barat
Siregar, A., (2007), Hama- Hama Tanaman Padi, USU Repository, hal 1-5
Wilson, M.R. dan M.F. Clardige, (1991), Handbook for The Identification of Leafhoppers and Planthoppers of Rice, CAB International, Wallinford-UK
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2019 Devy Fristanty Manurung

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
For Authors Jurnal Biosains agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the Jurnal Biosains (JBIO) right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share (copy and redistribute the material in any medium or format) and adapt (remix, transform, and build upon the material) the work for any purpose, even commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in JBIO (Jurnal Biosains)
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in JBIO (Jurnal Biosains)
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).