THE WORLD IS TOO MUCH WITH US (WILLIAM WORDSWORTH) : SEBUAH ANALISIS SEMIOTIK
DOI:
https://doi.org/10.24114/bhs.v31i2.19407Abstract
AbstrakWilliam Wordsworth merupakan salah satu sastrawan terbesar era Romantisme yang meyakini bahwa alam bukan hanya tentang keindahan saja, tetapi juga sebagai pengasuh dan penuntun hati nurani serta sumber moralitas. Alam dijadikan subjek pada beberapa karyanya, salah satunya pada puisi The World Is Too Much With Us. Melalui pendekatan teori semiotik, makalah ini menganalisis tentang penggambaran hubungan antara manusia dan alam semesta pada puisi tersebut. Makalah ini menjelaskan bagaimana sikap manusia yang terlalu mementingkan diri sendiri, sehingga mereka mengabaikan hubungannya dengan alam semesta yang merupakan sumber kehidupan mereka. Dengan mengacu ke era Romantisme saat puisi ini ditulis, penulis melihat pengaruh dari Revolusi Iddustri yang terjadi pada masa itu, yang berdampak terhadap keseimbangan alam. Revolusi Industri menyebabkan, secara langsung maupun tidak, mayoritas manusia pada zaman tersebut lebih mementingkan kebutuhan pribadi dan mengabaikan alam. Padahal, seharusnya, keseimbangan alam tersebut seyogianya dijaga demi kelangsungan hidup manusia itu sendiri.Kata kunci: alam dan manusia, Romantisme, revolusi industri, wordsworthDownloads
Published
2020-06-01
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2020 Harsiwi Fajar Sari

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.