KONTRIBUSI PHONETISCHE ZEICHEN TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN MAHASISWA
DOI:
https://doi.org/10.24114/bhs.v31i1.18583Abstract
AbstrakPedoman fonetik alphabet bahasa Jerman dapat mengurangi jumlah mahasiswa yang enggan berbicara bahasa Jerman karena takut salah bunyi (Aussprache) atau takut tidak mendapat tanggapan dari si pendengar. Pedoman itu disebut Internationales Phonetisches Alphabet (IPA). Bagaimana mengucapkan setiap lambang bunyi baik itu vokal, diftong dan konsonan, telah ditranskripsikan dengan jelas melalui phonetische Zeichen. Untuk mampu berbicara bahasa Jerman dengan benar sesuai hakekatnya, diharapkan lebih dulu memahami alphabet bahasa Jerman maupun artikulasi yang tepat yang disusun dalam IPA. (Zur Beschreibung der gesprochenen Sprache, d.h. seiner Laute (Vokale, Konsonanten) und seiner prosodischen Merkmale (Intonation, z.B. Wort und Satzakzent), bedient man sich der Lautschrift, des Zeichensystem IPA (œInternationales Phonetisches Alphabet) (Kaunzner, Ulrike A. 1997). Berpedoman pada kriteria IPA dengan mengaplikasikannya melalui phonetische Zeichen, maka mahasiswa akan lebih trampil berbicara bahasa Jerman dan dapat dipahami oleh si pendengar. Sehingga pesan atau ide apa yang disampaikan akan segera mendapat tanggapan dan komunikasi dapat berjalan lancar. The primary function of language is for interaction and communication (Setiyadi: 2006). Apabila mahasiswa telah mampu berkomunikasi dengan baik, hal ini berarti bahwa keterampilan berbicara mahasiswa telah tercapai yang menjadi sebagai tujuan utama dari program studi pendidikan bahasa Jerman. Keywords: phonetische Zeichen dan keterampilan berbicaraDownloads
Published
2020-06-18
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2020 Jujur Siahaan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.