KONSEP ESTETIS TORTOR DALAM UPACARA MARHAJABUAN PADA MASYARAKAT SIMALUNGUN
DOI:
https://doi.org/10.24114/bhs.v30i2.17169Abstract
Abstrak Tari pada suku Simalungun disebut tortor. Pelaksanaan berbagai upacara adat pada suku ini selalu menyertakan tortor sebagai media.Salah satunya adalah pada upacara marhajabuan (perkawinan).Sistem kekerabatan yang disebut tolu sahundulan menjadi penentu jalannya upacara marhajabuan.Peran-peran di dalamnya seperti tondong, sanina dan boru menjalankan acara adat dengan menari. Tulisan ini menguraikan nilai estetis pada tortor yang digunakan oleh pihak-pihak tersebut dengan menjelaskan nilai kewibawaan, kesetiaan, keagungan, keluhuran dan kebijakan yang melahirkan rasa estetis atau keindahan yang meliputi rasaa) halus, b) suci, c) dalam, d) sentosa, e) sebagai pedoman, f) berwibawa, g) berdikari, h) berbudi yang halus, dan i) hidup dengan lingkungan orang lain. Kata kunci: konsep estetis, tortor, marhajabuan (perkawinan).Downloads
Published
2020-02-18
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2020 Ruth Hertami Dyah Nugrahaningsih

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.