BLURRING AND DELINEATINGEVIDENCES VIA METAPHORS AND METONYMY IN THE POLITICAL DISCOURSE OF CORRUPTION: A CRITICAL STUDY OF PARTICIPANT™S STATEMENTS IN THE INDONESIAN LAWYERS CLUB DURING THE YEAR 2017

Authors

  • Mara Untung Ritonga

DOI:

https://doi.org/10.24114/bhs.v28i3.10073

Abstract

Penelitan yang berjudul œBlurring and Delineating Evidences via Metaphors and Metonymy in the Political Discourse of Corruption: A critical study of participant™s statements in the Indonesian Lawyers Club during the year 2017 bertujuan untuk mengeksaminasi bagaimana partisipan dalam wacana (ILC TV-ONE) memberdayakan kekuatan metapora dan metonimi sebagai strategi retorika atau seni berbicara yang merupakan perwujudan kognisi dan sikap (kesantunan berbahasa) yang disampaikan secara implisit. Hal ini ditempuh sedemikian rupa untuk menciptakan debat kognisi yang interaktif, berkualitas dan beradab. Cara imaginatif memahami dan menciptakan suatu realitas yang disampaikan melalui metapora dan metonimi ini dianalisis dengan menerapkan teori; Conceptual Metaphor Theory(CMT), Metaphorical Frame Analysis (MFA), dan Critical Discourse Analysis (CDA). Interpretasi kualitatif terhadap data; metapora (415) dan metonimi (114) selama periode penelitian (Juli-November 2017) ditemukan bahwa Metapora dan metonimi digunakan untuk menyoroti/memperjelas fakta dan mengaburkan fakta tentang topik pembicaran ˜korupsi™. Aspek-aspek yang diperjelas dan dikaburkan tersebut adalah basicness, clarity, action, and sources, misalnya CORRUPTION AS A DESIASE metaphor yang memperjelas bahwa prilaku korupsi itu adalah penyakit sosial. Ketika suatu metapora memperjelas suatu aspek, maka aspek lain menjadi kabur, seperti  metapora CORRUPTION AS A BUSINESS, menyoroti aspek business, tetapi mengaburkan aspek penyakit sosial, begitu juga metapora CORRUPTION AS A STATE/PUBLIC ENEMY menyoroti penegakan hukum atau perang melawan korupsi, dengan sendirinya mengaburkan aspek penyakit dan aspek bisnis.

Downloads

Issue

Section

Articles