Peranan Mahasiswa dan Lembaga dalam Membangun Toleransi Keragaman Budaya di Sekolah Tinggi Theologia Biblika Jakarta
DOI:
https://doi.org/10.24114/antro.v6i1.17628Keywords:
Peranan, Sekolah, Lembaga, MambangunToleransi, Keragaman BudayaAbstract
Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari hubungan antara peranan lembaga dan mahasiswa dalam membangun toleransi keragaman budaya. Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari hubungan antara peranan mahasiswa dan lembaga dalam membangun toleransi keragaman budaya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yakni uji analisis regresi berganda, uji validitas, dan uji reabilitas. Penelitian ini dilakukan di STT Biblika Jakarta. Pengambilan data, peneliti menggunakan 2 jenis kuisioner untuk 2 variabel yang diteliti. Setiap kuisioner terdapat 20 item pertanyaan, dengan skala linkert; Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13 “ 15 November 2019 di STT Biblika Jakarta. Sampel yang digunakan berjumlah 30 mahasiswa dari semester 1 sampai semester 8. Jenis kelamin responden yakni pria dan wanita. Usia para responden antara 19 “ 30 tahun, dengan asal daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, Nias, Kalimantan Barat, Halmahera, Mentawai dan Sumatra Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa di STT Biblika Jakarta memiliki tingkat kesadaran yang rendah dalam menghargai dan memahami keragaman budaya. Peran lembaga STT Biblika Jakarta meliliki pengaruh sebesar 97,3% terhadap tingkat kesadaran pada mahasiswa dalam menghargai dan memahami keragaman budaya.References
Agustiningsih, M. Y., & Gunawati, D. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Konsiderasi terhadap Sikap Toleransi Siswa pada Kompetensi Dasar Menghargai Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Educitizen, 2(2).
Anwar, S., Kudadiri, S., & Wijaya, C. (n.d.). Peran Mahasiswa Perguruan Tinggi Islam Aceh Tenggara sebagai Agents of Social Change. Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial Dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology), 4(2), 179“187.
Bahari, 2010 .Kementerian Agama RI Badan Litbang dan Diklat Puslitbang Kehidupan Keagamaan Jakarta.
Fariza, E. (n.d.). Pengaruh Kepribadian Terhadap Motivasi Akademik, Efikasi Diri, Dan Kecerdasan Emosional Pada Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Jember.
Fuad, N. (2015). Penanaman Toleransi Beragama pada Anak Melalui Pendidikan. Societas Dei: Jurnal Agama Dan Masyarakat, 2(1), 252.
Goleman, D. (2006). Emotional intelligence. Bantam.
Hendropuspito, D. (n.d.). OC. 1989. Sosiologi Sistematik. Yogyakarta: Kanisius.
Hornby, A. S., & Cowie, A. P. (1995). Oxford advanced learner™s dictionary (Vol. 1430). Oxford university press Oxford.
Kinloch, G. C. (2005). Sociological Theory: Development and Major Paradigm. Bandung: Pustaka Setia.
Kuswara, G. B. (2015). Faktor Internal Mahasiswa Dan Citra Unit Kegiatan Mahasiswa Bandung Santo Club Dalam Menentukan Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti Secara Aktif Unit Kegiatan Mahasiswa Bandung Santo Club Di Universitas Widyatama. Universitas Widyatama.
Luth, T. (2002). Masyarakat madani: solusi damai dalam perbedaan. Mediacita.
Magnis-Suseno, F. (1998). Mencari makna kebangsaan. Penerbit Kanisius.
Marzuki, M. (2006). Dari Nalar Fikih Menuju Nalar Undang-Undang (Transformasi Hukum Islam Ke Dalam Legislasi Nasional). HUNAFA: Jurnal Studia Islamika, 3(1), 13“28.
Nawawi, H. (1985). Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas, Jakarta: PT. Gunung Agung.
Oktriany, W. H., Sulasmono, B. S., & Iriani, A. (2018). Evaluasi Kinerja Guru Bersertifikasi Dengan Model Charlotte Danielson. Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan, 5(1), 24“36.
Samani, M. (2010). Panduan Pendidikan Profesi Guru (PPG). Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional.
Sugiyono, P. (2011). Metodologi penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Alpabeta, Bandung.
Tice, D. M., Bratslavsky, E., & Baumeister, R. F. (2001). Emotional distress regulation takes precedence over impulse control: If you feel bad, do it! Journal of Personality and Social Psychology, 80(1), 53.
https://azanulahyan.blogspot.com/2017/05/fungsi-dan-peran-kelembagaan-dalam-mengelola-keragaman.html
https://moondoggiesmusic.com/keragaman-budaya-indonesia/
https://www.retorika.id/info-kampus_2017-05-18_membangun-sikap-toleransi-ditengah-keberagaman.html
http://bermula.wordpress.com/ 2008/06/25/menggugat-intelektualisme-mahasiswa/.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.Penulis.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (Refer to The Effect of Open Access).