HUBUNGAN MINAT BACA CERPEN ANAK DENGAN KEMAMPUAN MENGARANG CERITA PENDEK OLEH SISWA KELAS V SD SWASTA SETIA BUDI KECAMATAN PERBAUNGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011
DOI:
https://doi.org/10.24114/ajs.v1i1.227Abstract
Tampubolon ( 1993 ) menjelaskan bahwa pada hakekatnya membaca adalah kegiatanfisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan, walaupun dalam kegiatan itu terjadiproses pengenalan huruf-huruf. Dikatakan kegiatan fisik, karena bagian-bagian tubuhkhususnya mata, yang melakukannya. Dikatakan kegiatan mental, karena bagian-bagianpikiran khususnya persepsi dan ingatan, terlibat didalamnya. Diperjelas oleh pendapat Smith(ginting 2005) bahwa membaca merupakan suatu proses membangun pemahaman dari teksyang tertulisMinat baca cerpen anak oleh siswa kelas V SD Swasta Setia Budi KecamatanPerbaungan Tahun Pembelajaran 2010/2011 adalah cukup dengan skor rata-rata 54,73dengan tingkat membaca cukup. Kemampuan mengarang cerita pendek (cerpen) siswa cukupdengan skor rata-rata 60,67, dan tingkat kemampuan 60,67%. Selanjutnya ada hubunganminat baca cerpen anak dengan kemampuan mengarang cerita pendek oleh siswa SD SwastaSetia Budi Kecamatan Perbaungan Tahun Pembelajaran 2010/2011. Hal ini diperkuat darihasil perhitungan statistik uji korelasi r product moment diperoleh nilai rxy= 0,604 dan nilaikorelasi tersebut signifikan setelah diuji dengan membandingkan nilai kritisnya yaitu 0,604 >0,361(0,05).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kemampuan siswamengarang cerpen diperlukan pemahaman guru tentang pentingnya minat baca cerpen.Upaya-upaya tersebut perlu dilakukan guru maupun pihak sekolah setempat denganmenyediakan cerpen anak di sekolah.Downloads
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 1970 Eva Susanti Ginting

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.