Peristiwa Tutur dalam Prosesi Selamatan Laut di Desa Tanjung Luar Lombok

Authors

  • Ri’ina Ri’ina Universitas Hamzanwadi
  • Hary Murcahyanto Universitas Hamzanwadi
  • Muh. Jaelani Al-Pansori Universitas Hamzanwadi

DOI:

https://doi.org/10.24114/ajs.v9i1.18331

Keywords:

Kata Kunci, Masyarakat, Selamatan Laut, Tindak Tutur

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan menganalisis Peristiwa Tutur dalam Prosesi Selamatan Laut di Desa Tanjung Luar, Kabupaten Keruak, Lombok. Responden dalam penelitian ini adalah orang-orang lokal yang masih percaya pada kekuatan magis prosesi yang diadakan setahun sekali sebagai bentuk penghormatan kepada masyarakat Tanjung Luar karena mereka telah diberkati dengan lautan luas tempat di mana hidup mereka bergantung. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh, dianalisis dengan teknik analisis data. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ada acara pidato dan tindak tutur dalam prosesi selamatan laut, yaitu dari awal pembukaan program hingga akhir proses Tikolok sehingga menciptakan kesan yang sangat mendalam bagi masyarakat Tanjung. Luar menjaga tradisi nenek moyang. Bahasa yang digunakan dalam acara prosesi salah satunya adalah; Lamun kau teqa lamun kau darat! Kaming kalopah, suram anung rajane (Saya tidak suka menerima utusan dan perintah, jika rajamu adalah rajamu yang mengutusmu. Panggil rajamu!). Kalimat Perintah, diikuti oleh tindakan, sehingga dapat digolongkan sebagai tindak tutur.

Downloads

Published

2020-06-07