Keyboard Tunggal: Media Evolusi dalam Musik Etnis Pakpak di Sumatera Utara

Authors

  • Merdy Roy Sunarya Togatorop Universitas Negeri Medan
  • Mukhlis Hasbullah Universitas Negeri Medan
  • Tri Danu Satria Universitas Negeri Semarang

DOI:

https://doi.org/10.24114/gondang.v6i1.36038

Keywords:

Keyboard, Musik, Pakpak, Evolusi.

Abstract

Hauser menyatakan Masyarakat menciptakan seni, seni menciptakan masyarakat. Kedua hal tersebut seperti dua bagian logam yang tidak dapat dipisahkan. Objek peristiwa yang dikaji berada pada masyarakat etnis Pakpak, bermukim secara tersebar di beberapa wilayah dalam Provinsi Sumatera Utara. Kesenian musik dalam masyarakat etnis Pakpak, ada yang tercipta atau dibuat untuk dinikmati secara individu dan komunal. Hingga saat ini, mengalami perkembangan yang dapat disebut sebagai evolusi dalam rangka beradaptasi pada situasi dan kondisi lingkungan. Perubahan tersebut semakin terasa sejak awal tahun 1990-an, pada masa mulai dikenalnya instrumen keyboard electric di Sumatera Utara. Metode penelitian kualitatif pada tulisan mencakup pendekatan naturalistik interpretatif terhadap dunia yang ditempatkan pada setting naturalnya. 2 faktor besar internal dan eksternal ditemukan melalui kajian fenomena perubahan-evolusi pada musik Pakpak. Hasil penelitian ini yaitu keyboard tunggal memberikan tawaran-tawaran kemudahan, harga terjangkau dan status kepopuleran grup musik keyboard membuat penggunaan media keyboard mendapat tempat di masyarakat etnis Pakpak. Faktanya keyboard sajian dan instrumen adalah salah satu alternatif dalam menyajikan œrasa bunyi musik Pakpak, sekaligus menjadi salah satu alat adaptasi musik Pakpak dalam perjalanan di tengah kondisi sosial masyarakat Pakpak yang dinamis.

References

Amal, B. K., Suroso, P., Supsiloani, S., & Purba, A. S. (2019). Work in Progress Creation and Staging of Musical Work Based on Diversity of Traditional Show Art and Ritual in North Sumatera. Opción: Revista de Ciencias Humanas y Sociales, (21), 1019-1036.

Dahni, S. F., & Harahap, A. E. (2021). Penyajian Musik Silat Pelintau Pada Upacara Perkawinan Masyarakat Etnis Tamiang. Gondang: Jurnal Seni dan Budaya, 5(2), 241-248.

Dantes, N. (2012). Metodelogi penelitian. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2009). Qualitative research. Yogyakarta: PustakaPelajar, 9(2), 139-160.

Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (Eds.). (2011). The Sage handbook of qualitative research. sage.

Dieter, M. (1995). Apresiasi Musik, Musik Populer. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.

Hastanto, S. (2012). Ngeng & reng: persandingan sistem pelarasan gamelan ageng Jawa dan kebyar Bali. ISI Press.

Hauser, A. (2012). The sociology of art (Routledge revivals). Routledge.

Heine-Geldern, R. (1935). The archaeology and art of Sumatra.

Heine-Geldern, R. (1972). The Archaeology and Art of Sumatra'in: Loeb. Sumatra, its.

Herndon, M., & McLeod, N. (1981). Music as culture. Norwood.

Loeb, E. M., & Heine-Geldern, R. (1935). Sumatra: its history and people (Vol. 3). Insitut für volkerkunde der Universitat Wien.

Moore, L. (1979). A survey of the Instrumental Music of the Pakpak Dairi of North Sumatra. MA preliminary thesis, Monash University.

Pasaribu, B. (2004). Pluralitas Musik Etnik, Medan: Pusat Dokumentasi Kajian Budaya Batak Universitas HKBP Nommensen.

Sedyawati, E., & Damono, S. D. (1983). Seni dalam masyarakat Indonesia: bunga rampai. Gramedia.

Sudarsono. (2002). Seni pertunjukan Indonesia di era globalisasi. Gadjah Mada University Press.

Sugiyono. (2014). Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sumardi, N. K. (2018). Evolusi Gendang Beleq Lombok. Gondang: Jurnal Seni Dan Budaya, 1(2), 63-69.

Supanggah, R. (1995). Etnomusikologi. Yayasan Betang Budaya.

Suroso, P. (2018). Ketoprak Dor in Deli Javanese Community from Independence Period till Today Viewed From Phenomenology Perspective in North Sumatra, Indonesia. European - American Juornals 6 (5), 1-17.

Suroso, P., Hasbullah, M., Widiastuti, U., Hirza, H., Silitonga, P. H., & Amal, B. K. (2018). Model Creation of Musical String Instrument Based on Ethnic Diversity in North Sumatera. Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal), 1(4), 124-135.

Suroso, P., Ritonga, D. I., Wiflihani, W., Mukhlis, M., & Satria, T. D. (2020). The Repertoire of Traditional Malay Ensemble as a Source of Violin Practice Learning Material. Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education (BirLE) Journal, 3(4), 1750-1758.

Van Niel, R. (1967). The History of Sumatra. By William Marsden. A Reprint of the Third Edition Introduced by John Bastin.(Oxford in Asia Historical Papers.) Kuala Lumpur: Oxford University Press, 1966. x, 479 pp. Plates, Map, Index. $20.30. The Journal of Asian Studies, 26(3), 545-546.

Downloads

Published

2022-06-27

How to Cite

Togatorop, M. R. S., Hasbullah, M., & Satria, T. D. (2022). Keyboard Tunggal: Media Evolusi dalam Musik Etnis Pakpak di Sumatera Utara. Gondang: Jurnal Seni Dan Budaya, 6(1), 196–203. https://doi.org/10.24114/gondang.v6i1.36038

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.