Eksistensi Tari Rentak Kudo Sebagai Pertahanan Budaya Masyarakat Desa Tanjung Kerinci

Authors

  • Novita Hidayani Institut Seni Indonesia Surakarta
  • Pramutomo Pramutomo Institut Seni Indonesia Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.24114/gondang.v6i1.34233

Keywords:

Kata kunci, Tari Rentak Kudo, eksistensi, pertahanan budaya Kerinci.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan fenomena terkait keberadaan Tari Rentak Kudo sebagai identitas serta warisan budaya tradisional. Sikap, pola pikir serta karakteristik masyarakat Kerinci sebagai cerminan dari corak kehidupan sosial budayanya. Kehadiran Tari Rentak Kudo di setiap acara pernikahan memberikan peranan penting bagi masyarakat, adanya kebanggaan tersendiri jika tari tersebut hadir. Dengan bentuk tari yang sederhana dan spontanitas, sehingga menjadi daya tarik bagi masyarakat setempat maupun rantauan untuk mempertahankan dan pengembangkan budayanya. Penelitian ini menggunakan penerapan etnografi, pendekatan ini untuk menjelaskan tentang kehidupan sosial budaya sebagai penyatuan antara kesenian dengan kehidupan sosial yang tidak bisa dipisahkan oleh kehidupan masyarakat pendukungnya. Maka hasil dalam penelitian ini di lakukan karena melihat fenomena sosial terhadap perkembangan Tari Rentak Kudo di acara pernikahan yang masih eksis. Maka adapun faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup tari berupa guna, fungsi, strategi serta upaya yang dilakukan masyarakat dan pemerintah menjadi Tari Rentak Kudo sebagai warisan budaya. 

References

Arisyanto, P., Untari, M. F. A., & Sundari, R. S. (2019). Struktur Pertunjukan dan Interaksi Simbolik Barongan Kusumojoyo di Demak. Gondang: Jurnal Seni dan Budaya, 3(2), 111-118.

Erlinda. (2002). Sosiologi Tari. Edited by Erlinda. Padang Panjang: Sekolah Tinggi Seni Indonesia Padang Panjang.

Hasnah Sy. (2010). Pengetahuan Tari. Edited by Hasnah Sy. 1st ed. Padang Panjang: PUSLIT & P2M ISI Padang Panjang.

Howard Gardner. (2004). Changing Minds: The Art and Science of Changing Our Own and Other People™s Minds. Boston, Mass: Harvard Business School Press.

M. Jazuli. (2014). Sosiologi Seni. Edited by M. Jazuli. 2nd ed. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mahdi Bahar. (2009). Musik Perunggu Nusantara Perkembangan Budayanya Di Minangkabau. Padang Panjang: Sunan Ambu STSI Press Bandung.

”””. (2012). Islam Landasan Ideal Kebudayaan Melayu. Edited by Nursyirwan Arga Budaya, Febri Yulika. Penerbit M. Padang Panjang: Institut Seni Indonesia Padang Panjang.

Pangestika, F. Y., & Yanuartuti, S. (2020). Pembelajaran mandiri seni tari melalui konten youtube sebagai inovasi pembelajaran masa kini. Gondang: Jurnal Seni Dan Budaya, 4(2), 144-151.

Sal Murgiyanto. (1983). Koreografi. Edited by B.

M. Effendy. Pertama. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sudarsono. (2000). Tari-Tarian Indonesia. Jakarta: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan.

Sumaryono. (2011). Antropologi Tari. Edited by Hanggar Budi Prasetya St. 1st ed. Yogyakarta: Badan Penerbitan Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Suranto Aw. (2010). Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Zainal Abidin. (2007). Analisis Eksistensial. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Downloads

Published

2022-06-30

How to Cite

Hidayani, N., & Pramutomo, P. (2022). Eksistensi Tari Rentak Kudo Sebagai Pertahanan Budaya Masyarakat Desa Tanjung Kerinci. Gondang: Jurnal Seni Dan Budaya, 6(1), 254–260. https://doi.org/10.24114/gondang.v6i1.34233

Similar Articles

<< < 3 4 5 6 7 8 9 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.