Ruyan: Penciptaan Karya Tari Berbasiskan Fenomena Narsistik

Main Article Content

Riska Amanda

Abstract

Karya tari "Ruyan" terinspirasi oleh fenomena sosial gangguan kepribadian narsistik (Narcissistic Personality Disorder/NPD), yang ditandai dengan perasaan cinta diri yang berlebihan. Perkembangan media sosial saat ini berkontribusi terhadap sikap dan perilaku narsistik, terutama di kalangan remaja, yang dapat mengganggu kesehatan mental. Karya ini mengungkapkan bagaimana individu dapat mengendalikan diri dalam konteks tersebut. Terdiri dari tiga bagian, "Ruyan" ditampilkan oleh tujuh penari perempuan di Gedung Pertunjukan Hoerijah Adam, Institut Seni Indonesia Padangpanjang. Penari mengenakan busana dan rias panggung yang mencerminkan kesan berlebihan, dengan warna maroon untuk menarik perhatian dan warna biru yang melambangkan kepercayaan diri. Metode penggarapan meliputi observasi, studi pustaka, eksplorasi, improvisasi, pembentukan, dan evaluasi. Karya ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran tentang dampak media sosial terhadap kesehatan mental dan perilaku sosial.

Article Details

How to Cite
Amanda, R. (2024). Ruyan: Penciptaan Karya Tari Berbasiskan Fenomena Narsistik. In Laboratory Journal: Jurnal Seni Pertunjukan Dan Seni Rupa, 2(2), 81–87. https://doi.org/10.24114/ilj.v2i2.62090
Section
Articles

References

American Psychiatric Association. (2000). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (4th ed., text rev.). Washington, DC: Author.

Aryani, N.N.A.K. (2023). Analisis Koreografi Tari Kembang Pencak Karya I Nyoman Catra. In Laboratory Journal, 1(2): 74-81.

Asrori, A. (2016). Terapi kognitif perilaku untuk mengatasi gangguan kecemasan sosial. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 3(1), 89-107.

Baihaqi, M. (2005). Psikiatri: Konsep dasar dan gangguan-gangguan. (Drs. MIF Baihaqi, M.Si., dkk.).

Blackburn, M. I., & Davidson, K. M. (1994). Cognitive therapy for depression & anxiety.

Cahyono, A. S. (2016). Pengaruh media sosial terhadap perubahan sosial masyarakat di Indonesia. Jurnal Publiciana, 9(1), 140-157.

Davidson, G. C. (2006). Psikologi abnormal. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Davidson, G. C. (2018). Psikologi abnormal (J. M. Neale & A. M. Kring, Eds.; N. Fajar, Trans.; 9th ed., 5th print). Depok: Rajawali Pers.

Fahreza, M. (2023). Penciptaan karya tari œMade by society berdasarkan standardisasi kecantikan.

Hawkins, A. M. (2002). Bergerak menurut kata hati: Metoda baru dalam menciptakan tari (I. W. Dibia, Trans.). Jakarta: MSPI Press.

Hawkins, A. M., & Dibia, W. (2003). Bergerak menurut kata hati: Metoda baru dalam menciptakan tari. Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia (MSPI).

Illaihi, P. R. (2021). Sumpah Suci Anggun Nan Tongga, Indang Piaman Pada Penciptaan Teater Musikal. Jurnal Penciptaan dan Pengkajian Seni, Gestus, 1(2).

Rifandi, I., & Natalia, C. H. (2021, November). Ndikkar in the Performing Art Dimensions. In Proceedings of the Tenth International Conference on Languages and Arts (ICLA 2021)(pp. 219-223). Atlantis Press.

Rifandi, I. (2022). Penciptaan Teater Migrasi Tubuh Menggunakan Metode Penciptaan Teater Tubuh Tony Supartono. Jurnal Cerano Seni: Pengkajian dan Penciptaan Seni Pertunjukan, 1(02), 1-8.

Sari, M. P., Rifandi, I., & Rahmatika, A. (2023). Exploration of Ndikkar and Tortor's Movements in the Performance Before I Forget You Pt I. Creativity And Research Theatre Journal, 5(2), 148-155.

Siregar, I. U., & Kurniadi, O. (2015). Makna foto selfie sebagai bentuk ekspresi diri mahasiswa Fikom Unisba. Bandung: Hubungan Masyarakat Universitas Islam Bandung.