Fungsi Pertunjukan Lintau di Desa Dalu X-A Tanjung Morawa

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi pertunjukan Lintau di Desa Dalu X-A Kecamatan Tanjung Morawa. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian etnografi dan studi kasus. Adapun teknik pengumpulan data dibagi menjadi dua cara yaitu studi pustaka dan studi lapangan. Studi lapangan dibagi lagi menjadi tiga tahap yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi, penyajian data, dan kesimpulan. Penulis menggunakan teori fungsi seni pertunjukan yang dikemukakan oleh Narawati dan R.M. Soedarsono. Teori tersebut mengemukakan bahwa fungsi seni pertunjukan terbagi dua yaitu, fungsi primer dan fungsi sekunder. Fungsi primer adalah fungsi utama yang terdiri atas tiga bagian diantaranya fungsi sebagai ritual, fungsi sebagai ungkapan pribadi, dan fungsi sebagai presentasi estetik. Fungsi Estetik ini dilihat dari tiga aspek yaitu wujud, bobot, dan penampilan. Sedangkan fungsi sekunder adalah fungsi seni pertunjukan yang tujuannya lebih mengarah kepada aspek komersial yaitu hal-hal yang bisa menjadi sumber mata pencarian.