Ngeri-Ngeri Sedap Sebagai Representasi Budaya Patriarki

Main Article Content

Anika Lestari
Nurul Abida Lubis
Syahrial Fahmi Dalimunthe

Abstract

Budaya patriarki masih berkembang di lingkungan masyarakat Indonesia hingga saat ini. Patriarki dinilai sebagai sebuah sistem sosial yang menempatkan pria sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam peran penting seperti kepemimpinan politik, otoritas moral, hak sosial, dan penguasaan properti. Budaya patriarki dapat dengan mudah ditemukan dalam berbagai aspek dan ruang lingkup, seperti ekonomi, pendidikan, politik, hingga hukum sekalipun. Budaya patriarki memberikan beberapa masalah sosial mengenai ketidakpastian kedudukan ataupun kebebasan perempuan di lingkungan masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif disertai dengan teori semiotika oleh Roland Barthes untuk menganalisaobjek penelitian yang diambil dengan menonton film œNgeri-Ngeri Sedap dan mengamati setiap adegan maupun scene yang di tayangkan. Hasil penelitian ini menunjukan bagaimana bentuk budaya patriarki yang di lakukan dalam sebuah keluarga.

Article Details

How to Cite
Lestari, A., Lubis, N. A., & Dalimunthe, S. F. (2023). Ngeri-Ngeri Sedap Sebagai Representasi Budaya Patriarki. GESTUS JOURNAL : PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI, 3(2), 85–91. https://doi.org/10.24114/gsts.v3i2.45817
Section
Articles

References

Adipoetra, F. G. (2016). Representasi patriarki dalam film œBatas. Jurnal E-Komunikasi, 4(1).

Danesi, Marcel. (2010). Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta: Jalasutra

Febiola, N., Aritorang, A. I., & Budiana, D. (2022). REPRESENTASI PATRIARKI DALAM FILM œYUNI. Scriptura, 12(2), 100-112.

Hall, S. (2020). The work of representation. In The applied theatre reader (pp. 74-76). Routledge.

Ismail, R. F., Sihabudin, A., & Restu, U. (2018). Representasi Fanatisme Suporter Sepakbola The Jakmania dalam Film Dokumenter œThe Jak(Analisis Semiotika Roland Barthes dalam Film Dokumenter The Jak Karya Andibachtiar Yusuf)(Doctoral dissertation, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa).

Litteljhon, Foss. (2011). Teori Komunikasi. terjemahan Mohammad Yusuf Harndan. Edisi 9, Jakarta: Salemba Humanika.

Manurung, AE. (2016). Film Indonesia dari Masa Ke Massa. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.

Setiawan, V. A. (2013). Representasi Pluralisme dalam film Tanda Tanya. Jurnal E-Komunikasi, 1(1).

Sumarno, M. (2017). Apresiasi film. Pusat Pengembangan Perfilman, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Surahman, S. (2014). Representasi Perempuan Metropolitan dalam Film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita. LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi, 3(1).

Yayasan Bakti. (2020). Perempuan Masyarakat Patriarki dan Kesehatan Gender. Makasar : Yayasan Bakti.

Yusuf, A. M. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif & penelitian gabungan. Jakarta: Prenada Media.